Langsung ke konten utama

KPH PEMATANG NEBA MENGIKUTI APEL SIAGA KARHUTLA

 



Memasuki puncak musim kemarau tahun ini, Dinas Kehutanan Provinsi Lampung melaksanakan Apel Siaga Kebakaran Hutan dan Lahan pada hari kamis tanggal 12 Agustus 2021

Peserta apel merupakan instansi yang berkaitan langsung dengan pencegahan dan penanggulangan kejadian kebakaran hutan da lahan, Seperti UPT Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dinas Lingkungan Hidup Daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dan UPTD KPH se-Provinsi Lampung. Selain itu apel juga diikuti oleh Sekretaris, Kepala Bidang, Polhut dan Jabatan fungsional penyuluh kehutanan.

Apel dilaksanakan secara daring dan luring. Tercatat hampir 100 titik lokasi yang melaksanakan apel secara online serentak yang tersebar di seluruh KPH. 

Sebanyak 17 Kepala KPH Se-provinsi lampung mengikuti apel siaga ini secara daring. Selain di kantor KPH, apel juga diikuti oleh sejumlah kelompok tani dan Gapoktan.

Kepala UPTD KPH Pematang Neba, Budi Satria, pada kesempatan tersebut mengikuti apel secara langsung di Lapangan Dinas Kehutanan Provinsi Lampung bersama dengan Kepala KPH lainnya. 

Gubernur Lampung mengapresiasi kegiatan apel ini dan mengingatkan agar jumlah hotspot di Provinsi Lampung bisa ditekan sedemikian rupa. Sampai dengan bulan Juni tahun 2021 jumlah hotspot yang terpantau di Provinsi Lampung sebanyak 311 hotspot.  Jumalh ini sudah sangat jauh berkurang dibanding tahun sebelumnya yang berjumlah 1588 hotspot. Gubernur berpesan agar jangan lengah terhadap kejadian kebakaran hutan dan lahan.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung mengingatkan kepada semua pihak agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kejadian kebakaran hutan dan lahan. Pada tingkat tapak agar segera membentuk Satgas Pencegahan da penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di semua KPH. Selain itu agar segera mengaktifkan posko penanggulangan kebakaran hutan dan lahan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Potensi gapoktan Mandiri Jaya dan Tunas Mekar (KPH Pematang Neba)

 Potensi gapoktan Mandiri Jaya dan Tunas Mekar Progress pemberdayaan izin IUPHKM dirasa sudah mulai memberikan manfaat bagi masyarakat dan pengelolanya. Produk-produk lokal yang dihasilkan memiliki potensi lebih dalam membantu perekonomian masyarakat maupun untuk memenuhi kebutuhan dari hasil alam yang dikonsumsi masyarakat seperti rempah, kopi, hasil kebun (pisang), madu dan lainnya.

Pembangunan Gully Plug KPH Pematang Neba

  Dalam rangka mengantisipasi terjadinya berbagai bencana alam seperti banjir dan longsor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui BPDAS-HL Way Seputih Way Sekampung memberikan Program Kegiatan Bangunan Konservasi Tanah dan Air (KTA) berupa Gully Plug pada wilayah kerja UPTD KPH Pematang Neba.  Lokasi Gully Plug berada pada Kawasan Hutan Lindung Pematang Sulah Register 27 dan Kawasan Hutan Lindung Pematang Neba Register 28.  Gully Plug ini dikerjakan secara Swakelola oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Tunas Mekar, Tunas Muda 7 dan Gedong Batu. Secara administratif lokasi ini berada pada Pekon Ketapang Kecamatan Limau dan Pekon Sinar Petir dan Pekon Pematang Nebak kecamatan Bulok Kabupaten Tanggamus.   Jumlah Gully Plug yang dikerjakan oleh Kelompok Tani Hutan binaan UPTD KPH Pematang Neba ini berjumlah 32 unit.  Dengan dibangunnya Gully plug ini diharapakan bisa mengurangi dampak terjadinya bencana alam seperti banjir dan longsor.

Kemah Kemerdekaan di Bukit Neba

Repost from  https://travel2lampung.com/uptd-kph-pematang-neba-adakan-kemah-kemerdekaan/ DALAM rangka memperingati HUT ke-77 RI, Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Pematang Neba, Kabupaten Tanggamus melaksanakan kegiatan wisata hutan bertajuk “Kemah Kemerdekaan di Bukit Neba”, Sabtu (20/8)-Minggu (21/8). Kepala UPTD KPH Pematang Neba, Budi Satria mengungkapkan, terselenggaranya kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi dan kerjasama berbagai pihak, antara lain Pokdarwis Bukit Neba, Gapoktan Wira Karya Sejahtera, Konsorsium Kota Agung Utara, dan beberapa kelompok pecinta alam yang ada di Tanggamus. “Kami memilih lokasinya di Bukit Neba, sebagai ajang bangkitnya kembali Wana Wisata Bukit Neba yang sempat redup selama 2 tahun akibat pandemi,” kata Budi Satria kepada Travel2Lampung. Lanjut Pria penggagas acara tersebut, respon masyarakat dan penggiat wisata cukup tinggi terhadap kegiatan yang juga merupakan rangkaian dari Festival Wisata Hutan Lampung 20...